Monday, January 18, 2016

PROPOSAL USAHA BUDIDAYA CABAI KERITING

I Latar Belakang
Beberapa masakan khas di daerah nusantarasangat terkenal dengan cita rasanya yang pedas. Untuk memberikan rasa pedas, masyarakat biasa menggunakan cabai sebagai penyedap. Cabai merupakan tanaman perdu dari suku terung-terungan. Cabai (Capsicum annum .L) adalah komoditas tanaman yang banyak di budidayakan oleh petani karena dapat mendatangkan keuntungan yang besar.Budidaya tanaman cabai tidaklah mudah. Tanaman cabai membutuhkan perawatan lebih untuk memperoleh hasil produksi yang maksimal. Tanaman cabai sangat tergantung pada kondisi alam dan lingkungan sekitar.

II Visi
Memenuhi kebutuhan cabai kriting dipasaran dengan kualitas bagus dan harga yang bersaing.
III Misi
  • Membudidayakan cabai kriting dengan kualitas yang bagus
  • Membudidayakan cabai kriting dengan biaya yang efisien
  • Memasarkan hasil panen cabai kriting di pasar modern maupun pasar tradisional
 
IV Analisa Peluang Usaha
Sebelum melakukan kegiatan usaha hendaknya kita mengukur kemampuan usaha pada lingkungan sekitar dan para pesaing.sengan menggunakan analisis. Untuk mengetahui peluang usaha budidaya cabai kita dapat menggunakan analisis SWOT berikut ini:
  1. Strength (Kekuatan)
Kekuatan usaha budidaya cabai ini adalah:
a.       Dibutuhkan masyarakat dengan jumlah yang banyak
b.      Memiliki harga jual yang tinggi
c.       Mudah laku dipasaran
  1. Weakness (Kelemahan)
a.       Perawatan tanaman tidak mudah
b.      Relative rentan terhadap serangan hama dan penyakit
c.       Resiko anjloknya harga saat panen
  1. Opportunity (Peluang)
a.       Harga sewa lahan yang tidak terlalu tinggi
b.      Jumlah kebutuhan masyarakat tinggi.
c.       Belum banyak usaha sejenis yang membudidayakan cabai kriting
  1. Thereath (Ancaman)
a.       Adanya pesaing yang menjual dengan harga yang lebih murah
b.      Harga pasar yang tidak stabil
V.  Marketing Mix
1. Product (Produk)
Produk yang akan dijual adalah “cabai kriting” yang merupakan bahan masak yang dibutuhkan sehari-hari.
2. Price (Harga)
Harga perkilogram cabai kriting adalah Rp. 17.000,00 yang terjangkau oleh konsumen.
3. Promotion (Promosi)
Promosi yang dilakukan adalah menjual produk dengan harga yang murah kepada pasar-pasar tradisional, swalayan , dan pasar modern. selain itu jika pembeli melakukan pembelian dalam jumlah yang banyak maka pembeli akan mendapatkan potongan harga (diskon) yang akan bertambah banyak sesuai dengan jumlah cabai kriting yang dibeli.
4.                  Place (Tempat)
Tempat yang digunakan untuk memasarkan cabai kriting adalah pasar-pasar tradisional terutama pasar yang dekat dengan tempat usaha.
VI. Perhitungan Modal dan Harga Jual
  1. Modal:
-   Sewa lahan
: Rp. 250.020,00
-   Sewa alat
: Rp. 122.500,00
-   Benih cabai
: Rp  . 75.000,00
-   Pestisida
: Rp.   65.000,00
-   Pasir
: Rp.   36.000,00
-   Kertas buram
: Rp.   . 3.000,00
-   Pupuk
: Rp.  163.500,00
-   Bambu
: Rp.   60.000,00
-   Tali raffia
:Rp.    10.000,00
-   Plastik bening
: Rp    . 9.000,00
-   Mulsa
: Rp.  110.000,00
-   Baby bag
: Rp.      7.500,00
-   Marang
: Rp.    14.000,00
-   Kapur dolomite
: Rp.  120.000,00
-   Solar
: Rp.    55.000,00
-   Tenaga kerja
: Rp.   975.000,00
-   Biaya tak terduga
: Rp.   200.000,00

-----------------------

Rp.  2.275.520,00




















2.               Harga jual:
Harga Jual :    Rp. 16.000,00 x 222,8 kg = Rp. 3.564.800,00
Harga Pokok Produk Per Unit : Rp  2.275.520,00: 222,8 kg = Rp. 10.213,28
Jumlah HPP   : Rp. 10.213,28 x 222,8 Kg = Rp. 2275518,78
VII. Perhitungan Rugi Laba
-          Pendapatan dari hasil penjualan
Rp.  3.564.800,00
-          Harga pokok penjualan
Rp.  2.275.518,78
-          Laba kotor
Rp.  1.289.281,30


Biaya penjualan

-          Biaya transportasi
 Rp.  250.000,00
-          biaya komunikasi
 Rp.    40.000,00
-          biaya pengemasan
 Rp.    55.000,00
-          biaya lainya
 Rp.  150.000,00

----------------------

Rp.   495.000,00
Laba bersih
 Rp.   794.281,30
Perhitungan margin keuntungan=
Rp.   794.281,30
--------------------- x100% = 22,28%
Rp.  3.564.800,00
VIII. Analisis Keuntungan
Pendapatan rerpanen :
Omzet : Rp. 16.000,00 x 222,8 kg = Rp. 3.564.800,00
Laba kotor per panen : Rp.  3.564.800,00 - Rp.  2.275.518,78 = Rp.  1.289.281,30
Keuntungan bersih per panen: Rp.   794.281,30
IX. Kesimpulan
-          Untuk menghasilkan produk cabai yang bagus maka dalam proses budidaya harus dikakukan semaksimal mungkin.
-          Untuk membudidayakan cabai kriting yang efisien maka tehnik budidaya yang digunakan harus tepat.
-          Agar cabai kriting dapat terjual habis maka produk harus berkualitas baik dan sesuai dengan daya beli konsumen.

DAFTAR PUSTAKA
Redaksi Agromedia. 2007. Budidaya Tanaman Cabai Hibrida. Jakarta: PT Agromedia Pustaka
http://fikironafifin.heck.in/proposal-kwu-budidaya-cabai-kriting.xhtml

No comments:

Post a Comment